Bagaimanapenanaman padi terkait tanam padi Jajar Legowo (jarwo) yang populer itu? Muhammad Alwi, S.ST, yang ditemui di Rempong Desa Wae Jare, Kecamat Tanam Padi Sistem Jajar Legowo, Ditanggapi Positif - Kompasiana.com PDF| p>Abstract : One of the efforts to increase the productivity of paddy rice by setting the right spacing. At this time, developing technology | Find, read and cite all the research you Penentuanlokasi dilakukan secara purposive karena didesa tersebut terdapat kelompok tani yang menerapkan budidaya padi dengan sistem tanam jajar Legowo. Metode analisis data dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif. kelemahan, peluang dan ancaman bagi Usaha Ekstrak Sari Pala Kelompok PKH Desa Sukawangi. 1.943 lebih besar> dari Fast Money. Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ€“ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen.. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free H a l . 1 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENGARUH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP HASIL PADI DAN KEBERADAAN GULMA DI SIDRAP SULAWESI SELATAN The Effect of Jajar Legowo System on Rice Production and the Existence of Weeds in Sidrap South Sulawesi Firmansyah* dan Muhammad Haiqal Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset Inovasi Nasional Cibinong Science Center- Botanical Garden, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong, Bogor regency, Jawa Barat 16911 *E-mail firm014 ABSTRAK Sistem Jajar legowo adalah rekayasa teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas padi di Indonesia dengan cara penanaman dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi kabupaten sidrap, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada Januari โ€“ April 2022. Parameter yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan. Metode yang digunakan rancangan acak kelompok. Faktor pertama sistem tanam jajar legowo 2 1 dan faktor ke dua jajar legowo 61. Analisis gulma dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting, Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes, indeks dominansi dan Indeks Sorensen. Hasil menunjukkan Sistem tanam jajar legowo 21 unggul disetiap variabel pengamatan pada varietas Inpari 37 dan tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam padi. Kata kunci Gulma; Hasil; Jajar legowo; Padi. ABSTRACT The Jajar legowo system is a technological engineering used to increase rice productivity in Indonesia by planting two or more rows of rice plants and one empty row. This study aims to measure the effect of using jajar legowo 21 and 61 cropping system on the yield of Inpari 37 rice production and the development of weeds in the rice plantations of Sidrap Regency, South Sulawesi. This research was conducted at IP2TP, Tungro Disease Research Station, Sidrap Regency, South Sulawesi, which took place from January to April 2022. The parameters observed included the number of productive tillers, total weight of grain per clump, panicle length and tile weight. The method used was a randomized block design. The first factor is the row legowo 21 planting system and the second factor is the row legowo 61 planting system. Weed analysis by calculating absolute density, relative density, absolute frequency, relative frequency, significance value, Summed Dominance Ratio SDR, Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen Index. The results showed that the jajar legowo 21 planting system was superior in each observation variable on the Inpari 37 variety and there was no difference between the jajar legowo 21 and 61 planting systems on the Margalef Index, Shanon-Wiener Index, Evennes Index, dominance index and Sorensen weed species in the two systems. rice planting. Keywords Jajar legowo; Rice; Weeds; Yield Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 2 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY PENDAHULUAN Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi di Indonesia dengan menggunakan rekayasa teknologi untuk mendapatkan penambahan populasi pertanaman. Sistem tanam jajar legowo dilakukan dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan. Selain itu jarak antar barisan lebih lebar sehingga rumpun padi yang berada dibarisan pinggir memperoleh manfaat sebagai border effect atau tanaman pinggir Julistia, 2013. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi yang berada dipinggir memberikan hasil produksi dan kualitas gabah yang lebih tinggi dibanding tanaman padi yang berada di barisan tengah. Hal ini disebabkan karena tanaman yang berada dipinggir akan memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak Karokaro et al. 2015; Terkelin 2021 dan mudahnya difusi gas CO2 untuk fotosintesis Lin et al., 2009. Penggunaan sistem tanam yang tepat dapat memberikan banyak cahaya matahari pada bagian atas tanaman dan memanfaatkan lebih banyak unsur hara pada pertumbuhan bagian bawah tanaman sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman Hatta, 2011. Sistem jajar legowo lebih memudahkan dalam pengendalian gulma dan hama/penyakit, penggunaan pupuk lebih efektifdan adanya ruang kosong untuk pengaturan saluran air Amiroh et al, 2021. Di sisi lain, penggunaan jarak tanam yang lebih lebar dan didukung oleh pengaturan air yang macak-macak atau basah, maka dapat memberikan ruang terhadap pertumbuhan gulma. Kehadiran gulma disekitar tanaman padi dapat menimbulkan persaingan dalam memanfaatkan faktor tumbuh yang tersedia seperti cahaya matahari, unsur hara dan faktor-faktor tumbuh lain yang dibutuhkan dalam proses tumbuh dan berkembang Irwansyah,et al 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penggunaan sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap hasil produksi padi varietas inpari 37 dan perkembangan gulma di pertanaman padi. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di IP2TP Loka Penelitian Penyakit Tungro, kabupaten sidrap sulawesi selatan berlangsung pada bulan Januari โ€“ April 2022. Metode Metode menggunakan rancangan acak kelompok RAK, sebagai faktor pertama sistem tanam jajar legowo 21 dan faktor ke dua jajar legowo 61 dengan jarak tanam masing-masing 25x12,5x50 cm yang diulang sebanyak 3 kali. Varietas yang digunakan adalah inpari 37 Lanrang dengan dosis pupuk yang digunakan NPK 62,5 kg/ha, Urea 31,25 kg/ha, ZA 25 kg/ha dan pupuk organik 7 kg/ha. Parameter hasil yang diamati meliputi jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan yang diambil pada plot berukuran 2,5 x2,5. Pengambilan sampel gulma dilakukan pada saat fase vegetatif di Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 3 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY pertanaman padi dengan menggunakan metode kuadrat dengan luas 1x1 m2 diambil sebanyak 5 kali sehingga total luas plot keseluruhan 25 m2 untuk setiap sistem tanam. Analisis Data Data hasil dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA, berdasarkan uji F ฮฑ=5%. Apabila uji F berbeda nyata, dilanjutkan menggunakan uji DMRT Duncan Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95% menggunakan program SAS Statistical Analysis System 9,0 for windows. Gulma yang didapatkan diidentifikasi dan dianalisis dengan menghitung kerapatan mutlak, kerapatan nisbi, frekuensi mutlak, frekuensi nisbi, nilai penting dan Summed Dominance Ratio SDR berdasarkan Sembodo 2010 menggunakan rumus sebagai berikut Kerapatan Gulma Kerapatan berhubungan dengan populasi gulma pada setiap plot. Gulma dipilih berdasarkan jenisnya yang ada diplot tersebut dan kemudian dihitung jumlah gulma. ๎˜Ž๎š‡๎š”๎šƒ๎š’๎šƒ๎š–๎šƒ๎š๎˜ƒ๎˜๎š—๎š–๎šŽ๎šƒ๎š๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜Ž๎˜๓ฐ‡œ ๏Œ ๏…Ž๏…ณ๏…ซ๏…ช๏…Ÿ๏…ฆ๎˜ƒ๏…ฑ๏…Ÿ๏…ฒ๏…ณ๎˜ƒ๏…จ๏…ฃ๏…ฌ๏…ง๏…ฑ๎˜ƒ๏…ฅ๏…ณ๏…ช๏…ซ๏…Ÿ๏‡…๏‡จ๏‡”๏‡ฆ๎˜ƒ๏†บ๏‡ฅ๏‡˜๏‡” ๎˜Ž๎š‡๎š”๎šƒ๎š’๎šƒ๎š–๎šƒ๎š๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎š•๎š„๎š‹๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜Ž๎˜‘๓ฐ‡œ ๏Œ ๎ดญ๎ต๎ตŽ๎ดฝ๎ตŒ๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ตŠ๎˜ƒ๎ต‰๎ต‘๎ต๎ตˆ๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎˜ƒ๎ต๎ต๎ตŽ๎ต๎ต๎ตŠ๎ต๎ต‘๎ดฌ๎ต‘๎ต‰๎ตˆ๎ดฝ๎ต„๎˜ƒ๎ต‡๎ต๎ตŽ๎ดฝ๎ตŒ๎ดฝ๎ต๎ดฝ๎ตŠ๎˜ƒ๎ต‰๎ต‘๎ต๎ตˆ๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ต๎ต‘๎ดฝ๎ต๎ต‘๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎ต”๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Frekuensi Gulma Frekuensi gulma pada plot memuat suatu jenis gulma tertentu dari sejumlah plot ๎˜‰๎š”๎š‡๎š๎š—๎š‡๎š๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜๎š—๎š–๎šŽ๎šƒ๎š๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜‰๎˜๓ฐ‡œ๎˜ƒ๏Œ ๎ดฌ๎ต‘๎ต‰๎ตˆ๎ดฝ๎ต„๎˜ƒ๎ตŒ๎ต๎ต๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ดฟ๎ต‹๎ตŠ๎ต๎ต‹๎ต„๎˜ƒ๎ต•๎ดฝ๎ตŠ๎ตƒ๎˜ƒ๎ต‰๎ต๎ต‰๎ต‘๎ดฝ๎ต๎˜ƒ๎ต†๎ต๎ตŠ๎ต…๎ต๎˜ƒ๎ตƒ๎ต‘๎ตˆ๎ต‰๎ดฝ๎˜ƒ๎ต๎ต๎ตŽ๎ต๎ต๎ตŠ๎ต๎ต‘๎ต๎ต‹๎ต๎ดฝ๎ตˆ๎˜ƒ๎ตŒ๎ต๎ต๎ดฝ๎ต‡๎˜ƒ๎ดฟ๎ต‹๎ตŠ๎ต๎ต‹๎ต„ ๎˜‰๎š”๎š‡๎š๎š—๎š‡๎š๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎š„๎š•๎š‹๎˜ƒ๎˜ƒ๓ฐ‡›๎˜‰๎˜‘๓ฐ‡œ ๏Œ ๏†ฟ๏‡ฅ๏‡˜๏‡ž๏‡จ๏‡˜๏‡ก๏‡ฆ๏‡œ๎˜ƒ๏‡ ๏‡จ๏‡ง๏‡Ÿ๏‡”๏‡ž๎˜ƒ๏‡๏‡˜๏‡ก๏‡œ๏‡ฆ๎˜ƒ๏‡ง๏‡˜๏‡ฅ๏‡ง๏‡˜๏‡ก๏‡ง๏‡จ๏‡ƒ๏‡จ๏‡ ๏‡Ÿ๏‡”๏‡›๎˜ƒ๏‡™๏‡ฅ๏‡˜๏‡ž๏‡จ๏‡˜๏‡ก๏‡ฆ๏‡œ๎˜ƒ๎˜ƒ๏‡ ๏‡จ๏‡ง๏‡Ÿ๏‡”๏‡ž๎˜ƒ๏‡ฆ๏‡จ๏‡”๏‡ง๏‡จ๎˜ƒ๏‡๏‡˜๏‡ก๏‡œ๏‡ฆ๎ต”๎ฅณ๎ฅฒ๎ฅฒ๎ฆจ Indeks Nilai Penting Gulma Indeks nilai penting gulma adalah jumlah antara kerapatan nisbi gulma dan frekuensi nisbi gulma Berikut rumusnya INP = Kerapatan nisbi gulma + Frekuensi nisbi gulma. Summed Dominance Ratio SDR Nilai SDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ๎ดต๎ต‘๎ต‰๎ต‰๎ต๎ต€๎˜ƒ๎ดฆ๎ต‹๎ต‰๎ต…๎ตŠ๎ดฝ๎ตŠ๎ดฟ๎ต๎˜ƒ๎ดด๎ดฝ๎ต๎ต…๎ต‹๎˜ƒ๓ฐ‡›๎ดต๎ดฆ๎ดด๓ฐ‡œ ๏Œ ๎˜Œ๎š๎š†๎š‡๎š๎š•๎˜ƒ๎˜‘๎š‹๎šŽ๎šƒ๎š‹๎˜ƒ๎˜“๎š‡๎š๎š–๎š‹๎š๎š‰๎ฅด Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 4 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Kekayaan jenis Margalef ๎˜• ๏Œ ๎š•๏† ๎ฅณ๎ดฎ๎ตŠ๎˜ƒ๓ฐ‡›๎ดฐ๓ฐ‡œ Keterangan R = indeks kekayaan jenis S = jumlah total jenis suatu habitat N= jumlah total individu dalam suatu habitat Besarnya indeks kekayaan jenis margalef adalah sebagai berikut R R >4 = menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang Sedang R > 4 = Menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Indeks keanekaragaman spesies tanaman pada setiap taman dihitung menggunakan rumus Shannon-Wiener Shannon-Wiener, 1949 ๎˜‹๎ฌข ๏Œ๏๎ดฒ๎ต…๎šŽ๎š๎ดฒ๎ต…๏‡ก๏‡œ๏…€๏‡ŸBesarnya indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon-Wiener adalah sebagai berikut a. Nilai H'>3 menunjukan bahwa keanekaan jenis melimpah tinggi dengan kekayaan jumlah individu yang tinggi. b. Nilai H' diantara 1 dan 3 1โ‰คH'โ‰ค3 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedang. c. Nilai H'โ‰ค1 menunjukan bahwa keanekaan jenis sedikit atau rendah. Indeks Kemerataan Evennes Indeks kemerataan Jenis Simpson Evenness Simpson. ๎˜ˆ ๏Œ ๎˜‹๎ฌข๎˜๎š๎˜ƒ๎˜– Keterangan Hโ€™ = Indeks Keragaman Shannon-Wiener S = Jumlah Spesies E = indeks kemerataan Evenness Kriteria nilai Indeks Kemerataan jenis adalah sebagai berikut E E > 1 tingkat kemerataan jenis sedang E > 1 tingkat kemerataan jenis tinggi Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 5 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Indeks Dominansi Indeks Dominansi dihitung dengan menggunakan rumus indeks dominansi dari Simpson Odum, 1996. ๎ดซ๎ดฆ ๏Œ๎˜ƒ๏๓ฐ‡›๎ตŠ๎ต…๎ดฐ๓ฐ‡œ๎ฅพ Keterangan ID = Indeks Dominansi Simpson ni= Jumlah Individu tiap spesies N = Jumlah Individu seluruh spesies Indeks dominansi berkisar antara 0 sampai 1, semakin kecil nilai indeks dominansi menunjukan bahwa tidak ada spesies yang mendominsi sebaliknya semakin besar dominansi maka menunjukkan ada spesies tertentu Odum, 1996. Kriteria indeks dominasi Menurut Simpson 1949 adalah 0 50% terdapat pada pada sistem jajar legowo 21 yaitu 51,34 % sedangkan pada jajar 6,46 a5,42 a4,80 5,00 5,20 5,40 5,60 5,80 6,00 6,20 6,40 6,60Legowo 21Legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 8 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY legowo 61 sebesar 39,59 % dan diikuti pada jenis Monochoria vaginalis sebesar 33,18%. Hal ini sejalan dengan nilai indeks dominansi Simpson gambar 2 dengan 0,57 pada sistem jajar legowo 21 dan 0,46 pada sistem jajar legowo 61. Menurut Simpson 1949 dalam Odum 1996 nilai ID diatas 0,5 berarti terdapat gulma yang mendominasi dalam satu arel pertanaman. Gambar 2. Indeks Kekayaan Jenis, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi Dan Kesamaan Jenis Gulma Pada Dua Sistem Tanam Padi Gulma Cyperus difformis merupakan salah satu jenis gulma yang banyak ditemukan pada lokasi penelitian karena memiliki pola penyebaran yang luas pada lahan pertanaman. Distribusi yang luas dipengaruhi oleh kemampuan Teki dalam berkembang biak. Organ perbanyakan Teki dapat berasal dari biji ataupun umbi. Antar umbi yang berasal dari satu individu dihubungkan dengan sulur-sulur. Sembodo 2010 menyatakan bahwa pada tanah yang gembur dan subur, perkembangan umbi Teki sangat cepat. Keberadaan gulma disekitar pertanaman merupakan salah satu masalah penting dalam budidaya tanaman, khususnya dalam hal peningkatan produksi Pertiwi and Arsyad, 2018. Berdasarkan indeks kekayaan jenis dan keanekargaman pada dua sistem tanam masing-masing tergolong rendah dengan indeks kemerataan sedang Gambar 2. Kekayaan jenis dan Keragaman jenis gulma pada dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keberadaan unsur hara di dalam tanah dan keadaan lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan kecepatan angin Murtilaksono et al., 2022. Berdasarkan Indeks kesamaan jenis Sorenson terdapat kesamaan species gulma pada sistem jajar legowo 21 dan 61 dengan nilai 91%. Semakin mendekati angka 100 nilai indek kesamaan jenis semakin tinggi. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat penambahan gulma Leptochloa chinensis pada sistem lego 61, akan tetapi semua jenis gulma apabila dibandingkan dengan sistem lego 21 sama. Pengendalian gulma secara kultur teknis menjadi salah satu alternatif didalam menekan pertumbuhan gulma pada padi sawah. Metode yang digunakan salah satunya adalah dengan penggenangan. Kondisi tanah yang tergenang menciptakan suasana anaerob, sehinga perkecambahan biji gulma dapat dihambat Hoesain et al., 2019. 0,72 0,790,54 0,570,910,740,950,53 0,460,910,000,100,200,300,400,500,600,700,800,901,00Indeks kekayaanjenis MargalefRindekskeanekaragamanshannon-wienerH'IndekskemerataanEveness EIndeks dominasiID Indeks kesamaanjenis SorensonSlegowo 21legowo 61 Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 9 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY KESIMPULAN Sistem tanam jajar legowo 21 memberikan hasil yang terbaik terhadap jumlah anakan produktif, total berat gabah per rumpun, panjang malai dan bobot ubinan pada varietas Inpari 37. Tidak terdapat perbedaan antara sistem tanam jajar legowo 21 dan 61 terhadap indeks kekayaan jenis, keanekaragaman, kemerataan, dominansi dan kesamaan jenis gulma pada dua sistem tanam yang mendominasi pada kedua sistem tanam yaitu dari golongan Teki dengan species Cyperus difformis. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Dr. Sumarni Panikkai, SP., Tim peneliti Loka Penelitian Penyakit Tungro dan PT Dahliah Duta Utama. DAFTAR PUSTAKA Amiroh, A., Azis, Istiqomah, I., 2021. Pengaruh Kombinasi Macam Varietas dan Pupuk Kimia Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa L. Pada Penanaman Sistem Jajar Legowo. AGRORADIX J. Ilmu Pertan. 5, 11โ€“18. Hatta, M., 2011. Pengaruh tipe jarak tanam terhadap anakan, komponen hasil, dan hasil dua varietas padi pada metode SRI. J. Floratek 6, 104โ€“113. Hoesain, M., Hasjim, S., Widodo, N., Harsita, 2019. Analisis Nilai Penting Gulma Pada Tanaman Padi Dalam Rangka Pemilihan Pengendalian Ramah Lingkungan. AGRIMETA J. Pertan. Berbas. Keseimbangan Ekosist. 9. Irwansyah, irwansyah; Bhaidawi, Bhaidawi; Yusuf, M., 2017. Pengaruh Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Komponen Produksi Tanaman Padi Sawah Oryza sativa L.. J. Agrium 14, 9โ€“17. Julistia, B., 2013. Sistem Tanam Padi Jajar Legowo P. Rima, S. Endang, & Meilin Araz eds.. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Karokaro, S., Rogi, Runtunuwu, Tumewu, P., 2015. Pengaturan Jarak Tanam Padi Oryza Sativa L. Pada Sistem Tanam Jajar Legowo, in Cocos. Kurniawan, I., Kristina, L., Awiyantini, R., 2021. Pengaruh Model Jarak Tanam Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Oryza sativa Varietas IPB 3S. Daun J. Ilm. Pertan. dan Kehutan. 8, 98โ€“109. Kusmana, Istomo, I., Hilwan, 2021. Penuntun praktikum ekologi hutan. PT Penerbit IPB Press. Lin, X., Zhu, D., Chen, H., Zhang, Y., 2009. Effects of plant density and nitrogen application rate on grain yield and nitrogen uptake of super hybrid rice. Rice Sci. 16, 138โ€“142. Firmansyah dan Muhammad Haiqal. 2022. Pengaruh Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Padi dan Keberadaan Gulma di Sidrap Sulawesi Selatan. Plantklopedia Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian. Vol. 2 2 H a l . 10 10 Artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY Masdar, M., Kasim, M., Rusman, B., Hakim, N., Helmi, H., 2006. Tingkat hasil dan komponen hasil Sistem Intensifikasi Padi SRI tanpa pupuk organik di daerah curah hujan tinggi. J. Ilmu-Ilmu Pertan. Indones. 8, 126โ€“131. Murtilaksono, A., Hasanah, F., Septiawan, Ifan, E., Fitrianingsih, N., Lestari, Meilina, A., 2022. Pengaruh Sebelum dan Setelah Pemberian Pupuk Limbah Udang pada Tanaman Bawang Daun Allium fistulosum L. terhadap Kehadiran Gulma. J. Ilm. Inov. 22, 16โ€“23. Odum, 1996. Scales of ecological engineering. Ecol. Eng. Permana, S., 1995. Teknologi usahatani mina padi azolla dengan cara tanam jajar legowo. Mimb. Saresehan Sist. Usahatani Berbas. Padi di Jawa Tengah. BPTP Ung. Pertiwi, Arsyad, M., 2018. Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Perbal J. Pertan. Berkelanjutan 6, 31โ€“39. Saputro, Supriyono, S., 2017. Teknologi Sistem Jajar Legowo 2 1 Dan Pupuk Hayati Bacillus Plus Pada Tanaman Padi, in Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS. pp. 43โ€“48. Sembodo, 2010. Gulma dan pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta 166. Shannon-Wiener, Weaver, W., Weater, 1949. The mathematical theory of communication. Math. Theory Commun. EUA Univ. Illinois Press. Urbana. Simpson, 1949. Measurement of diversity. Nature 163, 688. Suparyono, S., 2009. Padi Hibrida Mendukung Swasembada Laju Pertumbuhan Vs Laju Peningkatan Produksi Kebutuhan Pangan. Diakses dhttp. Terkelin, P., 2021. Kajian Sistem Jajar Legowo dan Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Intensitas Serangan Hama Penggerak Batang. AgriHumanis J. Agric. Hum. Resour. Dev. Stud. 2, 95โ€“108. Widaryanto, E., Zaini, 2021. Teknologi Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Aditya MurtilaksonoFatiatul HasanahRuli Ardi SeptiawanAnggi MeilinaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies gulma yang tumbuh dan jenis spesies gulma yang dominan tumbuh pada lahan budidaya tanaman bawang daun sebelum dan setelah pemberian pupuk limbang udang. Metode pengambilan sampel yaitu dengan metode acak menggunakan metode petak kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m sebanyak 20 sampel sebelum dan setelah pemberian pupuk limbah udang. Paramater pengamatan yaitu menghitung jumlah spesies gulma dan nama spesies gulma. Data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah untuk mengetahui nilai Summed Dominance Ratio SDR, Indeks Margalef, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Evennes dan Indeks Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 21 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu Portulaca oleracea dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Spesies gulma sebelum pemberian pupuk limbah udang pada tanaman bawang daun sebanyak 24 spesies dengan spesies gulma dominan yaitu cyperus compressus dengan nilai Summed Dominance Ratio sebesar Indeks Margalef sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Shanon-Wiener sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu Indeks Evennes sebelum pemberian pupuk limbah udang yaitu dan setelah pemberian pupuk limbah udang yaitu dan Indeks Sorensen yaitu 84% Ana AmirohMuhammad Abdul AzisIstiqomah IstiqomahPadi Oryza sativa L. merupakan tanaman pangan yang menjadi bahan makanan pokok. Kebutuhan akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih cepat. Salah satu hal yang menjadi perhatian untuk peningkatan produksi adalah kebutuhan unsur hara pada tanaman. Oleh karena itu penelitian mengenai macam varietas dan pupuk kimia majemuk sangat penting untuk dilakukan, tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh macam varietas dan pupuk kimia majemuk yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi tananam padi Orzya sativa L.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pelangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan pada bulan february-Mei tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok RAK Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan setiap faktor terdiri dari 3 level dengan 3 kali ulangan yaitu faktor pertama macam varietas padi Inpari 32, Mekongga, Sunggal. Faktor kedua macam pupuk kimia majemuk control, phonska dan mutiara. Data hasil pengamatan dari setiap parameter pada setiap pengamatan dianalisa dengan uji Fisher uji F 5% dan 1% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa varietas Sunggal dan pupuk kimia majemuk Mutiara menghasilkan nilai yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan KurniawanLia KristinaRuly AwiyantiniEfforts to increase agricultural production can be made by using new high-yielding varieties and modifications to plant spacing. IPB 3S rice variety is a new type of rice variety with a yield potential of 7-8 tons/hectare and panicle length, grain weight per panicle, and higher grain weight than the Ciherang variety. This study is an experimental study using a Randomized Block Design RAK consisting of three treatments plus one control without treatment with three replications. The data obtained were analyzed by analysis of variance using the F test, according to the experimental design used, then tested with Duncan's Multiple Range Test DMRT or Duncan's Test to determine the difference between each treatment with an error rate of 5%. The treatments in this study were P0 Distance for Planting Tiles, P1 Distance for Planting Jajar Legowo 21, P2 Distance for Planting Jajar Legowo 31; and P3 Jajar Legowo Planting Distance 41. The results showed that the plant spacing treatment of jajar legowo did not affect plant height and the number of tillers, except for the number of tillers at 55 DAP. However, it significantly affects panicle length and dry grain yield. The 21 row spacing of legowo indicates the highest TerkelinKajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa sistem tanam jajar legowo yang dikombinasikan dengan penambahan abu sekam pada saat pemupukan terhadap intensitas serangan hama penggerek batang padi Scirpophaga innotata Wlk. dan hasil pada tanaman padi Oryza sativa L.. Pengkajian dilaksanakan di lahan praktek di BBPP Batangkaluku โ€“ Kabupaten Gowa - Provinsi Sulawesi Selatan pada periode bulan Juni s/d September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah tiga jenis sistem tanam jajar legowo P yaitu sistem 21, sistem 41 tipe 1, dan sistem 41 tipe 2, dan faktor kedua adalah tiga taraf pemberian abu sekam padi yaitu tanpa pemberian abu sekam padi B0, pemberian 1 ton abu sekam padi B1, dan pemberian 2 ton abu sekam padi B2. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa Intensitas serangan Scirpophaga innotata Wlk pada tanaman padi cenderung dalam kategori serangan ringan 0-25%, dan tidak berbeda nyata pada semua perlakuan, jumlah rata-rata anakan tertinggi diperoleh pada perlakuan P1B0 saat umur tanaman padi 12 MST yaitu yaitu anakan, sedangkan untuk tinggi tanaman, rata-rata tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P2B0 yaitu 85,14 cm. Berat butir gabah per 1000 butir teringgi diperoleh pada perlakuan sistem jajar legowo 21 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 1 ton/ha P1B2 yaitu g. Hasil panen ubinan tertinggi diperoleh pada pada perlakuan sistem jajar legowo 41 tipe 1 dengan perlakuan pemberian abu sekam padi sebanyak 2 ton/ha P2B2 yaitu ton/ha Drawana PertiwiMuh ArsyadGulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman OPT atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan 1 Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2 Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa Echinochloa colonum yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki Cyperus rotundus yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman Hโ€™ pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti Hโ€™ tergolong sedang 1

keuntungan dan kelemahan metode penanaman padi secara jajar legowo